Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tradisi sedekah bumi atau sering dikenal dengan apitan di tahun ini dilaksanakan sedikit berbeda. Yang sebelumnya banyak warga yang ikut meramaikan, dan tentunya adat ini menjadi acara yang paling dinantikan oleh warga masyarakat Desa Kapung.
Tradisi tahunan kali ini dilakukan ditengah pandemi dan harus mematuhi protokoler kesehatan sesuai dengan hasil musyawarah khusus yang dihadiri oleh perwakilan ketua RT/RW dan beberapa perwakilan ketua lembaga laiinya acara ini hanya diikuti oleh perwakilan Ketua RW/RT dan lembaga lainnya. Sesuai hasil musyawarah tersebut juga telah ditentukan hari pelaksanaan tradisi desa tersebut yang dilaksanakan maju dibulan syawal tepatnya dihari senin wage tanggal 22 Juni 2020 yakni tepat dihari yang diyakini untuk melaksanakan acara tersebut berhubung dibulan yang dimaksud tepat hari senin wage tidak ada.
Yang biasanya diadakan arakan gunungan kali ini ditiadakan, yang biasanya penuh warga yang datang untuk mengikuti acara maupun hanya sekedar melihat ditahun ini kelihatan sepi karena pihak pemerintah desa sudah menghimbau para warga untuk tidak mengikuti dan hadir hanya untuk melihat acara tersebut.
Acara sedekah bumi ditahun ini dilaksanakan sederhana dan sedikit menyingkat waktu guna untuk menghindari kerumunan warga, yakni hanya tradisi kuras sendang, berdoa bersama, dan membacakan Al Quran oleh perwakilan hafid hafidzah.
Sangat singkat dan cepat, acara berlangsung dari pagi dan siang sudah selesai. Biasanya acara ini berlangsung kurang lebih dua hari, yakni dihari pertama tradisi kuras sendang dan berdoa (dilaksanakan disendang desa kemudian dilanjutkan di Makan Simbah Luweh yang terletak di Desa Papan Rejo Kecamatan Gubug), dihari kedua baru pembacaan Quran dan dilanjutkan dengan acara pengajian. Namun ditahun ini berbagai rangkain acara tersebut ditiadakan mengingat dengan protokoler di masa pandemi ini.
